Cerita Satu Bulan di Pedalaman Australia #WHV

Prolog :

Masih teringat jelas di memori, kala itu saya terbangun dan bergegas menuju ke Cairns Train Station. Dengan membawa 1 koper berukuran besar, 1 backpack dan 1 tas jinjing besar, sebagian besar isinya adalah makanan. Cukup kualahan saya dibuatnya. Beruntung teman saya,  Diah, membantu membawa sebagian barang saya dan menemani saya mencari bus.

Akhirnya hari itu tiba juga, hari dimana saya akan meninggalkan kota Cairns dan tinggal di pedalaman (outback) for the sake of second year visa. Sedikit cemas dan was-was, pikiran entah kabur kemana-mana. Kupasang headset dan kumainkan lagu kesukaanku. Tiba-tiba, gerimis mulai datang dan semakin lama semakin deras. Seperti tidak merelakan saya pergi. Namun itu tidak berlangsung lama, 1 jam berikutnya hujan reda dan saya terperangah melihat pelangi ketika di jalan. 

 

18578717_10203130386977959_1499409127_n
Yah, this was my first rainbow in Australia while leaving Cairns

 Dalam hati saya berkata, everything will be fine. Kalau saya bisa sampai sini, Tuhan pasti sudah merencanakan dengan sempurna.  You don’t need to be worry. 


19 Mei 2017, tepat satu bulan saya ada di Lakeland, sebuah entah kota atau desa saya tidak mengerti. Terlalu kecil untuk sebuah kota. Hanya ada 20 an rumah disini, 1 library, 1 hotel/motel dan pub yang jadi satu, 1 coffe shop, dan 1 roadhouse (tempat saya bekerja). Orang Australia menyebutnya “The Bush”, karena memang tidak ada apa-apa disini, disekitar Lakeland hanya ada pegunungan, sedikit pohon, dan farm. Kalau saya sendiri menyebutnya in the middle of nowhere.

18624415_10203130387737978_213727951_n
Lakeland, The Bush, in the middle of nowhere. Ini penampakan dari tempat kerja

Hari pertama kerja disini, saya benar-benar kaget bukan main. Saya pulang kerja pukul 9 malam karena kebetulan mendapatkan shift sore. Ketika keluar dari Roadhouse, semuanya benar-benar gelap gulita, tidak ada lampu jalan apalagi bintang (kebetulan mendung) dan sangat sunyi. Berbekal light torch dari hp, saya pulang. Beruntung saya tidak pulang sendiri! Ada teman yang sudah 3 bulan di Lakeland, dia berkata “kalau pulang hati-hati, takutnya ada ular”. Sudah mau menangis rasanya! Oh how can i survive?

18624536_10203130387177964_1448191759_n
Lakeland Roadhouse

Satu minggu pertama, roommate saya, Emma (British) berbaik hati mengantarkan saya ketempat kerja jika saya masuk shift pagi (masuk pukul 06.00). Walaupun itu sudah pagi, namun jalan masih tetap gelap lho. Sebenarnya tidak enak sih, tapi rasa takut lebih besar daripada rasa tidak enak. Jadi saya selalu “say yes” kalau dia mengantarkan saya hehe.

 

18057834_10203005944346971_1201660033355397582_n
The best sunset so far in Lakeland

Epilog:

Sekarang saya sudah berani untuk berangkat kerja dan pulang kerja sendiri. Sudah mulai terbiasa dengan Lakeland. Terbiasa dengan gelap, sunyi, suara kodok, dll.

 

Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.

Up ↑