Cerita Satu Bulan di Pedalaman Australia #WHV

Prolog :

Masih teringat jelas di memori, kala itu saya terbangun dan bergegas menuju ke Cairns Train Station. Dengan membawa 1 koper berukuran besar, 1 backpack dan 1 tas jinjing besar, sebagian besar isinya adalah makanan. Cukup kualahan saya dibuatnya. Beruntung teman saya,  Diah, membantu membawa sebagian barang saya dan menemani saya mencari bus.

Akhirnya hari itu tiba juga, hari dimana saya akan meninggalkan kota Cairns dan tinggal di pedalaman (outback) for the sake of second year visa. Sedikit cemas dan was-was, pikiran entah kabur kemana-mana. Kupasang headset dan kumainkan lagu kesukaanku. Tiba-tiba, gerimis mulai datang dan semakin lama semakin deras. Seperti tidak merelakan saya pergi. Namun itu tidak berlangsung lama, 1 jam berikutnya hujan reda dan saya terperangah melihat pelangi ketika di jalan. 

 

18578717_10203130386977959_1499409127_n
Yah, this was my first rainbow in Australia while leaving Cairns

 Dalam hati saya berkata, everything will be fine. Kalau saya bisa sampai sini, Tuhan pasti sudah merencanakan dengan sempurna.  You don’t need to be worry. 


Continue reading “Cerita Satu Bulan di Pedalaman Australia #WHV”

Kota kecil bernama Cairns #WHV

Yak, berhubung lagi day-off  dan gak tau lagi mau ngapain, akhirnya memutuskan nulis sesuatu di blog. Sekilas info, sekarang diriku ini sedang terdampar di tempat terpelosok, jauh dari mana-mana, in the middle of nowhere. Next time, i will tell you about this place.

Continue reading “Kota kecil bernama Cairns #WHV”

Drama Searching for Sharehouse in Cairns, Australia #WHV

After almost 4 months living in Perth, Western Australia, i have decided moving out to the another state of Australia. Due to extend my second year visa, i have to go to the north of Australia, above the Capricorn line (see the map). Then… I chose Cairns as my second state in Australia.

Before i and my friend left Perth, we had already booked a room in Cairns. We got that room from famous website in Australia, it is Flatmate. In a nutshell, we arrived in Cairns then paid Uber to picked us up and dropped off in that house in Westcourt.

Can you guess what happened?

That house was not as we expected. I could say that was a horrible house. For the first time i saw it from the car, i felt emmmbbb…. i don’t like it. From outside was like old house, when i stepped into, it was smell bad. Muggy. Then i released that the owner have a cat, a chicken coop and the chicken as well in that house. OMG! Seriously (i mused). I did not say directly if i really dislike this house. We kept go to that room and left our stuff then go outside to the city. This house is also far from the city. We had to wait one hour for the bus.

I and my friend decided to look for the decent room. Then i searched sharehouse or shareroom from Gumtree. We got 2 house to be checked. The first house on the Pembroke Street and the second on the Lumley Street.Both of them located in Paramatta Park, Cairns Central.

The first house is owned by Korean girl and the room is much more better than the house in Westcourt. I had a felling to choose this house. The second house further from the central city. When we went to that house, we met 2 girls that had been living on that room. The first girl told all the bad things about the owner and the house. She said that the owner was weird and like to grab underwear. I said what? Moreover she said the sanitary was not work properly. But the second girl whispered to my friend said “please, don’t believe whatever she said. She is crazy.” When we left that house, the second girl texted me. She said sorry and the owner is a decent person. Except that, we think that this house often being held party. So it gonna be crowded and messy.

To sum it, we chose the first house. Although it is more expensive than the second one. But we think again, we do not want to stay with troubled people.

Comfortable environment is important, isn’t it?

 

 

 

Timeline, Tips and Expense Applying Working Holiday Visa Australia #WHV

Straya!!! Straya!!!

Finally my working and holiday visa has granted.  Disini, saya tulis beberapa tips based on my experiences while applying this visa dan semoga bermanfaat buat teman-teman yang mau apply WHV.

Untuk yang belum tau apa itu WHV bisa baca postinganku sebelumnya disini What are WHV and the Requisites?

Continue reading “Timeline, Tips and Expense Applying Working Holiday Visa Australia #WHV”

What are WHV and the Requisites?#WHV

Apa itu Working and Holiday Visa?

 Program Bekerja dan Berlibur (Visa)/Work and Holiday mendorong pertukaran budaya dan hubungan person to person yang lebih erat dengan memungkinkan pemuda-pemudi Indonesia untuk menghabiskan liburan panjang serta dapat melakukan pekerjaan jangka pendek di Australia.

Sesuai dengan namanya, Working and Holiday Visa (WHV) merupakan hasil kerjasama pemerintah Indonesia – Australia yang memungkinkan visa holder untuk berlibur sambil bekerja di Australia selama satu tahun. Berita terbaru akan ada second year WHV dengan syarat tertentu pastinya. Program ini cocok untuk kamu yang menyukai hal hal baru, ingin merasakan dunia kerja internasional, bertemu traveler dari seluruh dunia dan siapa tahu bertemu jodoh #eh.

Visa ini hanya diberikan sekali seumur hidup lo. Yakin ga mau nyoba?

Buat kamu yang tertarik mengkuti program ini, yuk check syaratnya!

1. Usia antara 18 – 30 tahun

Telah berusia 18 tahun atau belum berusia 30 tahun.

WHV ini memang dibuat untuk mereka yang berusia 18 – 30 tahun, jiwa traveller dan memiliki mental kuat. Program ini tidak hanya untuk pemuda Indonesia saja, tetapi juga seluruh dunia mulai dari USA, Jerman, Polandia, Spanyol, Argentina, Thailand, Malaysia dan masih banyak lagi.

2. Pendidikan Minimal D3

Memiliki kualifikasi setingkat perguruan tinggi, atau telah menjalani pendidikan di perguruan tinggi setidak-tidaknya 2 (dua) tahun pendidikan.

Jadi buat kamu yang masih kuliah selesaikan dulu tugasmu nak! Yang sudah kerja dan ingin ikut program ini tinggal resign (kalau berani sih).

3. Pasport

Barang wajib yang harus kamu bawa kalau mau ke luar negeri, karena pasport semacam kartu identitas pribadi buat go abroad. Jadi yang belum punya pasport, bikin dulu ya.

4. Kemampuan Berbahasa Inggris

Memiliki sertifikat kemampuan berbahasa Inggris IELTS dengan minimal score 4.5 atau sertifikat TOEFL IBT dengan minimal score 12 dan dikecualikan kepada mahasiswa atau yang telah lulus kuliah pada universitas yang menggunakan pengantar bahasa inggris tidak wajib melampirkan sertifikat IELTS/TOEFL.

Nah, jadi kamu harus mengetes kemampuan bahasa inggris mu dulu. Biaya untuk test IELTS sekitar 2,8 jutaan (tergantung kurs dollar).

5. Surat Keterangan Kepemilikan Dana minimal AUD $ 5.000

Surat keterangan / Jaminan Bank kepemilikan dana atas nama pribadi pemohon dengan jumlah minimal AUD $ 5000 (lima ribu Dollar Australia)

Kamu harus membuktikan kepada Australian Goverment memiliki dana minimal 50 juta rupiah. Sebagai bukti kamu dapat bertahan hidup awal di Australia dengan uang itu dan gak jadi gelandangan.

6. Pas Photo

Pas foto terakhir berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar, latar belakang putih.

7. Letter of Government Support

Yang paling penting kamu harus mendapatkan Letter of Government Support ( Surat Rekomendasi) dari pemerintahan Indonesia. Tanpa ini, kamu tidak bisa mengajikan permohonan visa ke Perwakilan Australia di Indonesia.
Untuk lihat berapa lama proses apply visa, tips dan biaya yang diperlukan bisa check di postinganku yang lain atau click this link Timeline, Tips and Expense Applying Working Holiday Visa Australia

Blog at WordPress.com.

Up ↑